INDIKASI GEOGRAFIS UNTUK PENINGKATAN PASAR WAYANG PURBA SRAGEN: ANALISIS INSTITUSIONAL
DOI:
https://doi.org/10.32630/sukowati.v7i2.401Kata Kunci:
Indikasi Geografis, Wayang Purba, Institusional, Hak Kekayaan Intelektual, PemasaranAbstrak
Penelitian ini mengusulkan peningkatan pengenalan pasar wayang purba, pertunjukan tradisional asli dari Desa Ngebung, Kabupaten Sragen, melalui pendaftaran Indikasi Geografis (IG). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi peran akademisi, bisnis, pemerintah, komunitas, dan media dengan menggunakan kerangka Institutional Analysis Development (IAD) oleh Elinor Ostrom. Kerangka IAD menyampaikan potensi asli Sragen sebagai situs prasejarah dan bagian dari Jawa Tengah yang berakar kuat pada pertunjukan wayang. Sebaliknya, analisis juga menemukan bahwa dukungan pemangku kepentingan masih berjalan parsial, tumpang tindih peran yang gagal mencapai upaya kolektif dalam mengusung Wayang Purba untuk mendapatkan pengakuan GI. Pentingnya GI dalam meningkatkan pengenalan pasar terhadap produk seni nusantara mendasari saran penelitian untuk mengelola peran pemangku kepentingan secara lebih terintegrasi. Rekomendasi penelitian sejalan dengan literatur sebelumnya bahwa skema GI merupakan langkah tepat untuk pemasaran budaya yang perlu dikelola secara kolektif. Meski begitu, pendalaman terhadap tugas dan fungsi masing-masing lembaga masih perlu dilakukan dalam penelitian-penelitian selanjutnya.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Farid Adi Prasetya, Sidiq Permono Nugroho
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.