Implikasi Metode Blended Learning terhadap Kompetensi Peserta Pelatihan Paliatif Kanker di Provinsi Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.32630/sukowati.v9i1.511Kata Kunci:
blended learning, paliatif kanker, pelatihanAbstrak
Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan sangatlah penting untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan dalam memenuhi kualifikasi yang diperlukan sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap pembangunan transformasi SDM kesehatan. Pelatihan menjadi alternatif cara pengembangan dan peningkatan kapasitas SDM kesehatan. Pelatihan Paliatif Kanker salah satu pelatihan yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam penanganan penyakit tidak menular kanker. Pelatihan Paliatif Kanker dilaksanakan secara blended learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode blended learning terhadap kompetensi tenaga kesehatan pada Pelatihan Paliatif Kanker di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dengan menggunakan instrument yang terstandar. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kompetensi yang ditunjukkan dengan nilai pengetahuan melalui nilai pretest, posttest, nilai praktik dan nilai sikap perilaku memperoleh hasil bahwa ada perbedaan signifikan (p<0.05). Kesimpulannya terdapat pebedaan signifkan kompetensi pengetahuan antara sebelum dan setelah memperoleh pelatihan metode blended learning. Penelitian ini bermanfaat bagi penyelenggara pelatihan dan pengambil kebijakan dalam memilih metode pelatihan yang efektif untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan peserta pelatihan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Erma Shofia Afifah, Sofwan Indarjo, Arif Rahmat Kurnia

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.