APAKAH KEPEMIMPINAN DESTRUKTIF DAN GANGGUAN KESEHATAN MENTAL BERPENGARUH PADA KINERJA KARYAWAN?
DOI:
https://doi.org/10.32630/sukowati.v7i2.416Kata Kunci:
job demands-resources, kepemimpinan destruktif, kesehatan mental, otonomi, pls-semAbstrak
Masalah kesehatan mental belum menjadi perhatian serius di lingkungan kerja, padahal gangguan kesehatan mental pada karyawan menyebabkan penurunan kinerja. Pencetus utama masalah kesehatan mental berasal dari faktor kepemimpinan. Namun faktanya, penelitian tentang kepemimpinan masih mengalami bias positif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan pada kesehatan mental dan kinerja karyawan, sekaligus memeriksa peran moderasi dari otonomi kerja pada hubungan kepemimpinan destruktif dan kesehatan mental. Penelitian ini meneliti sebanyak 207 responden dari organisasi sektor publik, kemudian dianalisis menggunakan PLS-SEM dengan metode second order. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan destruktif memiliki pengaruh positif dan signifikan pada masalah kesehatan mental karyawan. Namun, masalah kesehatan mental justru berpengaruh positif pada kinerja. Selain itu, otonomi tidak memiliki efek moderasi pada hubungan kepemimpinan destruktif dan kesehatan mental. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak manajerial, untuk selalu memperhatikan perilaku pemimpin secara berkala serta menyiapkan strategi coping yang tepat untuk menangani kesehatan mental karyawannya, terutama dalam jangka waktu yang lama.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Deppi Andam Dewi, Mugi Harsono

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.