KENAIKAN UPAH MINIMUM SEBAGAI SARANA PENGENTASAN KEMISKINAN
DOI:
https://doi.org/10.32630/sukowati.v7i2.400Kata Kunci:
kemiskinan, pengangguran, pertumbuhan ekonomi, upah minimumAbstrak
Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu ukuran keberhasilan pembangunan, sehingga studi ini menganalisis kaitan antara upah minimum dengan tingkat kemiskinan Studi ini menggunakan data sekunder yang mencakup tingkat kemiskinan, upah minimum kabupaten/kota (UMK), pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran dan panjang jalan di kawasan Solo Raya. Periode penelitian mencakup kondisi tahun 2010 sampai dengan 2020. Data sekunder dianalisis dengan model regresi data panel berdasar estimasi Fully Modified Ordinary Least Square (FMOLS). Hasil analisis data sekunder dilengkapi dengan data primer yang berasal dari hasil wawancara dengan sejumlah ahli ekonomi pembangunan. Analisis data primer dilakukan berdasar metode Cross-Impact Matrix Multiplication Applied to Classification (MICMAC) untuk menganalisis variabel kunci dalam pengentasan kemiskinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) Solo Raya diikuti dengan penurunan tingkat kemiskinan. Sementara itu, kenaikan tingkat pengangguran terbuka berdampak pada kenaikan tingkat kemiskinan. Adapun pertumbuhan ekonomi dan panjang jalan tidak berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan di kawasan Solo Raya. Selanjutnya hasil analisis MICMAC menunjukkan adanya pengaruh yang kuat dari variabel upah minimum kabupaten/kota (UMK) dan tingkat pengangguran terbuka terhadap tingkat kemiskinan. Sementara itu pertumbuhan ekonomi dan panjang jalan tidak mempunyai pengaruh kuat terhadap tingkat kemiskinan.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Joko Susanto

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.