KONSUMSI AIR KEMASAN INDONESIA

Penulis

  • Lulu Lestari Badan Pusat Statistik

DOI:

https://doi.org/10.32630/sukowati.v4i2.210

Abstrak

Air minum merupakan kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan setidaknya dua liter air untuk minum setiap harinya. Pemenuhan terhadap kebutuhan tersebut sangat bergantung pada ketersediaan sumber air minum yang layak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penggunaan air kemasan di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 36 persen. Angka tersebut meningkat 3 kali lipat dibandingkan sepuluh tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut perlu diwaspadai mengingat air kemasan merupakan sumber air minum yang tidak berkelanjutan. Dalam penelitian berikut, dibentuk model yang dapat memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi air kemasan. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM PLS). Pada tahap pembentukan model pengukuran diperoleh hasil: faktor demografi diukur melalui pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, faktor pendapatan masyarakat diukur lewat pengeluaran masyarakat per kapita per bulan, faktor sosial budaya diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan persentase masyarakat yang menonton televisi.  Berdasarkan hasil pengolahan model struktural didapatkan kesimpulan bahwa ketiga faktor dalam penelitian yaitu faktor demografi, faktor pendapatan masyarakat, dan faktor sosial budaya mempengaruhi konsumsi air kemasan di Indonesia. DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi-provinsi yang diprediksi memiliki peningkatan signifikan dalam konsumsi air kemasan berdasarkan model yang terbentuk.

Unduhan

Diterbitkan

2021-11-10

Cara Mengutip

Lestari, L. (2021). KONSUMSI AIR KEMASAN INDONESIA. Jurnal Litbang Sukowati : Media Penelitian Dan Pengembangan, 4(2), 110–119. https://doi.org/10.32630/sukowati.v4i2.210